Sebagai brand smartphone baru yang masih seumur jagung kehadiran Realme di Indonesia cukup bikin panas persaingan smartphone di kelas entry-level. Dimulai dari Realme 2 yang waktu itu dibanderol murah meriah namun menawarkan desain cakep dan juga baterai yang beasr.
Kali ini Realme merilis penerusnya yang tidak cuma ganteng dari segi tampilan. Generasi terbaru Realme ini sudah diotaki dapur pacu yang lebih powerful, upgrade pada kamera, software yang lebih up to date, dan yang pasti harga yang tidak menguras kantong. Apakah smartphone terbaru dari Realme ini bisa menjadi idola baru di kelas smartphone budget?
Varian warna Realme 3
Realme memang hobinya membuat desain smartphone yang pamer-able. Kalau dulu pakai corak diamond, kali ini Realme 3 mencoba lebih simple tidak banyak motif, hanya gradasi warna biru dan hijau atau bahasa kerennya, Radiant Blue.
Warnanya bisa berubah kalau dilihat dari sudut yang berbeda, dari sisi bawah lebih dominan hijau sementara kalau dilihat dari sisi atas lebih kebiru-biruan. Gradasinya pun sampai ke sisi kanan-kirinya dan menurut saya ini keren banget.
Oh iya, selain Radiant Blue Realme 3 juga hadir dalam varian warna Dynamic Black yang cocok untuk Kalian yang tidak begitu doyan warna terlalu gonjreng. Susunan dua kamera belakangnya kini dibuat vertikal yang lebih kekinian, selaras dengan logo Realme di sisi bawah.
Nah,
yang membuat saya salah fokus justru lingkaran kuning di salah satu
kamera yang membuat sisi kamera ini terlihat lebih berkarakter. Ya,
sektor kamera ini sepertinya cukup digarap serius oleh Realme. Jadi,
baca artikel ini sampai habis ya!
Desain Realme 3
Ponsel yang satu ini juga memiliki keunggulan dari segi desainnya. Lekukan di setiap sudutnya membuat nyaman dipegang lama-lama. Tapi ya tahu sendiri ‘kan kalau finishing glossy begini harus rajin-rajin mengelap agar tetap kinclong. Secakep-cakepnya desain smartphone glossy, ya ujung-ujungnya tetap dipakaikan jelly case agar tetap aman dari goresan.
Beralih ke sisi depan, ada yang berbeda nih di Realme 3. Notch alias poninya tidak lagi selebar seperti kakaknya. Kini didesain lebih mungil atau bahasa kerennya waterdrop notch. Dengan ukuran layar yang sama di 6.2″. area notch dibuat minimalis seperti tetesan air dan mengasilkan screen to body ratio yang cukup luas, di angka 88.3%. Pengalaman nonton film atau main game di smartphone ini rasanya jauh lebih lega karena tidak terdistraksi dengan area notch yang lebar.
Tone warna layar yang kontras di Realme 3 ini memang berhasil mengelabui mata saya yang hampir men-skip resolusi layarnya yang ternyata hanya HD+. Baru kelihatan kalau melihat tampilan ikonnya lebih dekat agak pixelated begitu. Tapi kalau dilihat dari jarak yang normal nyaris tidak kelihatan karena tertutupi oleh tone warna layar yang enak dan ikon aplikasi yang cukup menarik di mata. Toh resolusi HD+ itu tidak sepenuhnya jelek ‘kan?
Layar Realme 3
Resolusi layar yang lebih rendah biasanya berpengaruh ke konsumsi daya yang lebih minim. Ujung-ujungnya lebih hemat baterai. Salah satu hal yang membuat beda di Realme 3 ini dengan seri Realme lain ada pada softwarenya. Realme 3 ini sudah menjalankan sistem operasi Android Pie 9 terbaru yang dibalut Color OS terbaru pula yaitu Color OS Versi 6.0.
UI Color OS 6.0 terlihat lebih simpel dan juga bersih. Elemen Android Pie juga terasa sekali di sini mulai dari toggle notifikasi, bar navigasi yang recent appsnya kini tidak pakai tombol tapi di swipe-up saja dari sisi kanan-kiri, slide bar volume yang didesain vertikal sampai adanya app drawer yang selama ini tidak pernah diadopsi oleh Color OS.
Selain di homescreen, daftar apps juga bisa dibuka lewat swipe-up dan membuat Color OS 6.0 terlihat seperti Android Stock. Salah satu yang menjadi fokus dari Color OS yaitu pada sektor security 2 sensor biometrik andalan bisa dipakai sesuai selera dan kebutuhan. Mau yang setor jari atau setor wajah semuanya sama-sama cepat.
Face unlock-nya juga didesain lebih aman di mana mata tertutup tidak bisa untuk unlock smartphone. Tapi karena ini sistemnya bukan 3D scanner tentu saya lebih menyarankan unlock memakai fingerprint yang jauh lebih aman.
Kamera Realme 3
Seperti yang sudah saya bilang di awal, sektor kamera menjadi salah satu kelebihan yang menjadi nilai jual utama Realme 3 ini. Memang secara konfigurasi masih sama dengan pendahulunya sensor kamera utama 13MP yang ditemani oleh kamera sekunder 2MP yang fungsinya sebagai depth sensor.
Lalu, ada peningkatan apa di kamera yang membedakan dengan pendahulunya? Ya, bukaan lensa kamera belakangnya kini jauh lebih lebar di f/1.8 yang rasanya cukup bisa diandalkan di berbagai kondisi cahaya.
UI kamera yang kini lebih simpel dan friendly ditambah fitur AI yang semakin pintar mengenal objek tertentu juga jadi modal awal Realme 3 untuk mendapatkan hasil foto yang Instagram-able. Ada 16 scene yang bisa dikenali AI kamera ini mulai dari makanan, langit, ruangan, rumput sampai bunga.
Pada prinsipnya, AI ini membantu menghasilkan warna dan kontras foto yang apik sesuai dengan objek yang dikenalinya. Biasanya saya kombinasikan dengan Auto HDR dan BOOM! Di kondisi outdoor siang hari hasil foto kamera Realme 3 ini cukup tajam detailnya dapat dengan akurasi warna yang terbilang baik.
Processing HDR-nya tidak sampai membuat kamera nge-lag dan sangat membantu menyeimbangkan antara shadow dan highlights pada objek yang akan difoto. Kalau HDR saja belum cukup, Kalian juga bisa mengaktifkan aplikasi yang bernama Chroma Boost di Realme 3.
Prinsipnya ini sih sama seperti HDR, cuma yang ini versi enhanced-nya. Warna yang dihasilkan jauh lebih gonjreng dan hidup. Cuman konsekuensinya, detail foto dengan Chroma Boost masih kalah dari HDR biasa dan shutter lag-nya lumayan lama 2-3 detik.
Biasanya, saya pakai mode Chroma Boost ini untuk foto-foto yang serba hijau atau di momen sunset supaya warnanya lebih dramatis. Fitur AI ini juga bisa mengenali kondisi di dalam ruangan dan menyesuaikan tone warna terbaik di fotonya. Masih cukup tajam kalau dilihat dengan mata telanjang asal jangan di zoom saja, karena memang detailnya tidak sebagus foto di outdoor.
Nah, ada satu hal lagi yang menarik. Mode malam yang biasanya ditemui di flagship atau mentok-mentok di mid-range kini sudah bisa dinikmati di smartphone-budget termasuk Realme 3. Ya, ada mode malam yang disebut Nightscape untuk membantu memproses hasil foto di malam hari sehingga tampak lebih terang dan minim noise.
Prinsipnya, Nightscape ini memperlambat shutterspeed kamera supaya cahaya yang masuk lebih banyak. Hasil foto lowlight-nya tampak lebih terang tapi konsekuensinya ada jeda sekitar 2-3 detik dari jepret sampai gambar selesai diproses.
Nah, jeda selama itu, posisi harus tetap stabil supaya tidak nge-blur. Ibaratnya, Nightscape itu menyempurnakan dari sisi software karena dari segi hardware, kamera smartphone ini sebenarnya sudah mumpuni untuk mengabadikan foto lowlight lewat bukaan lensa yang lebar. Foto-foto bokeh juga bisa dihasilkan dengan bantuan depth sensor 2MP-nya. So far, hasilnya cukup rapi, meski di beberapa titik masih ada blur yang miss.
Tapi masih cukup bisa dimaafkan sih kalau melihat harganya yang murmer. Untuk selfie, Realme 3 punya kamera depandengan resolusi yang sama-sama 13MP. Yang menarik, kamera depan ini juga ada HDR dan fitur AI-nya. Cuman, AI di sini lebih untuk membuat wajah cakep. Mulai dari membuat wajah mulus, membuat pipi tirus sampai membuat mata terlihat lebih besar.
AI akan mengidentifikasi 296 titik wajah kita dan kemudian menyesuaikan pengaturan terbaik untuk warna dan detail wajah. Di sini kita tinggal atur skala AI-nya. Ya, semakin ke sini fitur AI di kamera selfie semakin gokil ya?! Yang belum mandi dan touch up saja bisa disulap seolah-olah sehabis perawatan wajah. Tidak ketinggalan, mode Portrait juga bisa dipakai untuk kamera depan.
Namun resolusinya menjadi lebih rendah, di 8MP. Hasilnya? Sorry to say bokeh di sini lebih sering miss dibandingkan bokeh kamera belakang. Silahkan menilai sendiri. Fitur AI dan image processing dari kamera tentu tak lepas dari peran chipset yang menjadi otak utama Realme 3.
Ya, kali ini Realme 3 mendapatkan upgrade dapur pacu yang jauh lebih ngebut dari pendahulunya lewat MediaTek Helio P60. Memang chipset ini bukan yang pertama di Realme 3 tapi menjadi istimewa saat chipset ini diadopsi di smartphone budget. Untuk Kalian yang pernah pakai smartphone dengan Helio P60 sudah pada tahu ya kalau chipset ini dibuild dengan fabrikasi 12 nm yang hemat daya dan tetap powerful dengan clockspeed 2GHz dan custom core yang 4 dari 8 core-nya berbasis Cortex A73.
Performa Realme 3
Kelebihan Realme 3 yang selanjutnya ada pada performanya. Apakah Realme 3 bagus untuk main game?
Tidak usah banyak basa-basi, di sini saya coba menguji performa Realme 3 saat dipakai bermain game. Pertama, saya coba bermain PUBG Mobile default-nya dapat setting grafis medium. Thanks to GPU Mali G72 MP3 yang lancar sekali mengeksekusi game dengan grafis secakep ini.
Gerakan karakter cukup smooth mulai dari terjun payung sampai tembak-tembakan di medan perang. Pindah dari ruangan ke outdoor hampir tidak terasa ada lag. Penasaran, saya coba naikkan setting grafis ke level High mode HD dan grafis Realistic.
Cukup mengejutkan, dengan harga segini Realme 3 juga bisa main PUBG di setting rata kanan meski kalau sudah kelamaan main dan bodinya cukup hangat ada lag sedikit karena performanya yang turun. Untuk suhu rata-rata sih, di kisaran 35-37 derajat celcius yang masih cukup nyaman di tangan.
Beralih ke game kedua, yaitu AoV dengan grafis yang sedikit di bawah PUBG, Realme 3 dipastikan bisa main game ini dengan sangat lancar. Kalaupun ada lag-lag sedikit, itu lebih karena koneksi internet sihmengingat ini ‘kan game online. Mengeluarkan skill-skill dengan banyak efek visual juga bisa ditampilkan dengan cukup baik di smartphone ini.
Realme 3 cukup bagus untuk gaming, dan cukup memuaskan. Dengan dibekali Helio P60 cukup membuat smartphone ini naik kelas yang tidak cuma cakep di desain, tapi powerful untuk gaming. Untuk memaksimalkan pengalaman gaming, Realme 3 tetap dibekali baterai badak seperti kakaknya. Ya, baterai 4230 mAh ini membuat saya bisa gaspol bermain game selama beberapa jam tanpa galau baterai cepat habis.
Apalagi kalau cuma untuk main social media saja ya tembus lebih dari sehari pakai Realme 3 ini. Di sini saya pakai app PCMark untuk menguji battery life-nya dengan mode Airplane dan brightness 50%. Hasilnya cukup impressif, tembus nyaris 10 jam.
USB charger Realme 3
Kekurangan Realme 3 mungkin ada di charger-nya yang kurang berkesan, outputnya standar di 5V/2A. Dengan charger 10 Watt yang tidak support fast charging ini isi ulang baterai Realme 3 dari 10% sampai penuh, butuh waktu sekitar 2 jam 38 menit.
Oke, jadi kesimpulannya, Realme 3 ini cocok untuk siapa ya? Kalau yang kalian cari adalah smartphone dengan layar Full HD sudah pakai USB Type-C, punya fitur EIS di kamera dan bisa merekam video 4K, sebaiknya coret Realme 3 ini dari daftar.
Lagipula susah ‘kan menemukan smartphone yang punya 4 poin ini dengan harga budget? Nah kalau yang kalian cari smartphone desain cakep software yang kekinian, kamera dengan mode malam, performa gaming di atas rata-rata smartphone sekelasnya, dibekali baterai yang besar, dan punya harga yang ramah di kantong, sepertinya susah menemukan smartphone lain yang setara dengan Realme 3 ini.
Untuk pelajar sampai pekerja professional rasanya masih pantas pakai smartphone ini terutama untuk mereka yang kerjaan setiap harinya ada di smartphone dan tak selalu dekat dengan colokan. Murah atau mahal? Semuanya kembali lagi pada selera, kebutuhan, dan yang pasti budget kamu.