[Review] Kelebihan dan Kekurangan Infinix S4

Infinix sepertinya makin gencar memproduksi smartphone dengan spesifikasi tinggi namun harganya terbilang murah. Salah satu produk terbarunya adalah Infinix S4 yang punya performa hardware kurang lebih mirip dengan Hot 7 Pro, tapi dari segi harga justru lebih mahal.

Salah satu kelebihan yang menjadi nilai jualnya adalah kemampuannya yang cukup bagus untuk multi-tasking tanpa membuat aplikasi menjadi crash atau force close. Hal ini bisa dicapai berkat dukungan RAM 6 GB berbasis LPDDR4X yang disematkan pada ponsel ini. Tapi hp ini juga tidak bisa dikatakan sempurna, terdapat beberapa kekurangan yang menurut saya harus jadi bahan pertimbangan juga.

Nah dari pada penasaran, kali ini teknosentrik akan berikan review secara mendalam agar kalian punya gambaran sebelum memutuskan untuk membeli hp ini.

Kelebihan dan kekurangan Infinix S4

1. Desain bodi

Mengingat ponsel ini dibanderol dengan harga yang lebih mahal, Infinix S4 mempunyai desain yang lebih premium dari Hot 7 Pro dan juga Smart 3 Plus.

Materialnya plastik tapi memang di-desain seperti kaca, karena permukaan belakangnya ini sudah full glossy, saking glossy-nya saya bahkan bisa bercermin dari bodi belakangnya.

desain bodi infinix s4

Oh ya, ada 1 hal yang menarik perhatian saya yaitu di bumper kamera-nya yang ada border warna emas. Tidak seperti di Infinix Smart 3 Plus, 3 kamera ini benar-benar real, ada kamera utama, ada kamera bokeh dan juga 1 lagi kamera barunya yaitu kamera wide-angle 8MP.

Untuk tampilan depannya sih tidak jauh berbeda dengan smartphone Tiongkok jaman now. Dengan rasio 19.5:9 dan sudah pakai waterdrop notch. Nah, waterdrop notch ini sekaligus untuk ruang kamera depannya yang punya resolusi super duper besar, yaitu 32MP.

Sejauh pengamatan saya build quality-nya oke, tidak “sekrupuk” Infinix Smart 3 Plus, masih cukup kokoh, dan untuk dimensinya juga masih cukup bersahabat di tangan. Tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Jadi masih enak untuk dipakai lama-lama.

Mungkin kekurangannya cuma 1 yaitu permukaan glossy-nya ini sangat rentan meninggalkan bekas sidik jari. Jadi ujung-ujungnya perlu dipakaikan jelly case atau rajin-rajin mengelap supaya bodinya tidak terlihat terlalu kotor.

2. Kualitas Layar

Rata-rata kelebihan smartphone Infinix itu ada pada layarnya. Untuk urusan warna, layar Infinix, termasuk di Infinix S4 ini warnanya lebih hidup, lebih kaya, saturasinya seperti dinaikkan, sehingga terasa lebih dramatis saja kalau dipakai untuk menonton film streaming atau YouTube. Padahal bila dilihat dari segi panelnya masih IPS.

Tapi memang kalau dibandingkan dengan layar AMOLED, jelas masih kalah. Nah, karena terlalu gonjrengnya layar, saya bahkan tidak sadar kalau resolusi layarnya cuma 720p atau HD. Ya, tidak terasa juga sih, masih tetap tajam, masih tetap oke untuk menonton film atau YouTube.

kualitas layar infinix s4

Tapi mungkin untuk dipakai menonton Netflix masih tidak bisa memutar tayangan dalam format HD karena keterbatasan sertifikat wide-pan yang masih level 3, inilah kekurangannya. Selain tone warnanya yang hidup, yang saya suka dari layarnya Infinix itu adalah adanya lapisan oleophobic coating.

Jadi bagi Kalian yang tipe tangannya berminyak atau memang cenderung sering berkeringat saat swipe up layar smartphone ini, akan tetap terasa kesat saja. Selain itu layarnya juga tidak mudah kotor, tidak mudah meninggalkan bekas sidik jari dan sangat responsif kinerjanya, sangat smooth.

Tapi yang cukup disayangkan di layar ini adalah tidak adanya proteksi apapun, tidak ada Gorilla Glass ataupun Dragon Trail. Tapi pada box penjualannya diberikan screen protector sih. Silahkan saja memasangnya kalau memang khawatir dengan layarnya.

3. OS dan fitur-fitur

Sama seperti 2 saudaranya, Infinix S4 ini juga sudah memakai XOS terbaru, tepatnya versi 5 alias Cheetah yang juga sudah berbasis Android Pie 9.

Nah bicara soal XOS, bisa dibilang ini adalah custom OS yang cukup ramai fiturnya. Tapi yang jadi kekurangan adalah cukup ramai juga bloatware-nya. Aplikasi bawaannya itu banyak sekali yang mungkin tidak kamu pakai semuanya. Tapi tenang, masih ada beberapa yang bisa di-uninstall.

Kelebihan dari XOS versi 5 ini adalah kamu bisa mengubah layout navigasinya sesuai selera. Jadi kalau kamu tak terbiasa memakai tombol Back di kanan kamu bisa pindahkan ke kiri atau sebaliknya. Atau bisa juga pakai full gesture, seperti iPhone generasi terbarunya. Atau kalau mau pakai ala Android Pie yang memakai swipe up gesture navigation juga bisa.

XOS dan UI infinix S4

Intinya tinggal sesuaikan saja dengan selera. Kemudian ada 1 fitur lagi yang sering sekali saya pakai yaitu Smart Panel. Fitur ini berisi beberapa shortcut aplikasi yang sering kamu pakai. Fitur ini bisa di-hide dan bisa dimunculkan secara tiba-tiba, cukup swipe ke kiri di layar bagian kanan untuk memunculkan Smart Panel-nya.

Dari sini kamu bisa mengakses beberapa aplikasi yang sering kamu pakai atau bahkan bisa mengakses komen-komen dari aplikasi tersebut. Tidak cuma itu saja, fitur screenshot dan juga screen recording juga sudah include di Smart Panel ini.

Jadi saat kamu bermain game, kemudian menemukan momen-momen menarik untuk diabadikan, cukup screenshot atau screen recording saja dari Smart Panel tersebut.

Untuk sensor biometrik-nya juga cukup lengkap di sini bisa dengan tap jari atau setor wajah dengan face unlock. Keduanya sama-sama responsif, meskipun bukan yang tercepat di kelasnya.

Banyak pertanyaan tentang masalah update softwaredi XOS-nya Infinix ini. Kira-kira, smartphone Infinix itu rajin mendapat update software tidak ya? Well, sejauh ini memakai smartphone Infinix, mereka cukup rajin merilis update-update minor atau update security patch pada bulan-bulan tertentu.

Tapi untuk update yang sifatnya mayor, atau update yang menaikkan versi Android jujur saya belum pernah dapat. Atau mungkin kamu punya smartphone Infinix dan pernah mendapat update yang menaikkan versi Android?

4. Spesifikasi dan performa hardware

Bicara soal desain sudah, software juga sudah, lanjut ke performa hardware-nya! Ya, Infinix S4 ini punya jeroan yang kurang lebih mirip dengan yang ada di Hot 7 Pro. Sama-sama diotaki dengan Helio P22 yang sudah octa-core, clockspeed-nya 2 GHz, dan punya fabrikasi 12 nm. RAM-nya juga sama, 6GB dan Storage-nya juga di 64GB.

Tapi RAM 6GB di sini juga bukan kaleng-kaleng karena sudah berbasis LPDDR4X yang mana lebih ngebut dibandingkan LPDDR4 atau LPDDR3. Jadi secara core itu lebih tinggi.

Dan memang ketika dipakai untuk multitasking, buka tutup aplikasi untuk switch dari 1 aplikasi ke aplikasi yang lain prosesnya lancar sekali, smooth sekali! Tidak ada lag sekalipun! Inilah salah satu kelebihan Infinix S4 yang sangat saya sukai.

Untuk rata-rata konsumsi RAM-nya itu pada kisaran 3GB. Bisa dibilang sudah mau menyentuh angka 50% sih. Saya tidak tahu kenapa, padahal saya cuma membuka aplikasi-aplikasi yang sifatnya standar seperti social media, browser, email atau mungkin galeri foto dan game-game yang ringan.

Tapi, selama pemakaian, saya jarang sekali menemukan konsumsi RAM-nya yang mencapai 5GB ke atas. Paling-paling separah-parahnya di 4GB. Dipakai untuk multitasking sih performanya sangat oke.

5. Performa untuk main game

Untuk urusan gaming bisa dibilang standar. Infinix S4 ini sudah cukup handal untuk memainkan game-game yang sifatnya kasual atau tidak kompleks grafisnya seperti Mobile Legends, atau Free Fire. Game-game seperti itu masih stabil dan lancar, fps-nya masih aman, dan tak banyak lag ditemukan saat memainkan game-game yang sederhana seperti itu.

Tapi ketika mencoba game yang grafisnya serius seperti PUBG Mobile, smartphone ini cuma dapat setting grafis di Low, kemudian saat masuk game-nya juga tak jarang menemukan lag. Ketika turun dari pesawat, saat menghindari tembakan lawan lalu saat berpindah dari outdoor ke indoor atau sebaliknya lag-nya masih terasa ada. Tapi lag-nya itu sendiri masih tak sampai mengganggu jalannya permainan.

kemampuan infinix s4 untuk gaming
Main PUBG Mobile menggunakan Infinix S4

Nah dari sekian banyak game yang sudah saya cobagame Asphalt 9 adalah yang paling parah. Ya, ini memang penyakitnya smartphone yang pakai Helio P22 ya. Jadi tak cuma di Infinix S4 juga, ada di beberapa smartphone yang memakai Helio P22, seperti Hot 7 Pro atau di Oppo A1k saat kami bermain game Asphaltfps-nya itu langsung drop, langsung merah warnanya. Inilah kekurangan Infinix S4 jika dipakai untuk mainkan game-game yang berat dengan grafis tinggi.

Pokoknya, lag-nya itu parah sekali, seolah-olah ada yang tidak beres dengan game ini ataukah chipset-nya? Bisa dibilang, antara ada bugs di chipset-nya atau memang dari developer gamenya si Gameloft itu, yang belum mendukung chipset Helio P22.

Jadi semoga ke depannya bisa solved masalah ini! Karena Asphalt Legend itu grafisnya keren sekali. Jadi, sangat disayangkan kalau kita tidak bisa ikut main di smartphone yang memakai Helio P22.

6. Kualitas kamera, hasil foto, dan video

Sekarang kita akan membicarakan soal kameranya. Kamera menjadi salah satu jualan utamanya Infinix S4, baik itu kamera belakang atau kamera depannya.

Pertama, kita akan bahas kamera belakangnya dulu. Jadi triple camera belakang di sini sedikit mengobati ketidakpuasan saya dengan triple-camera belakangnya Infinix Smart 3 Plus yang menurut saya jelek?! Kenapa saya bilang begitu? Karena ada 1 sensor yang sebenarnya tidak harus ada tapi dipaksakan untuk ada, yaitu sensor untuk mendeteksi mode malam.

Itu sebenarnya sangat tidak berguna bagi saya pribadi. Tapi di seri Infinix S4 ini diperkenalkanlah sensor kamera yang lebih berguna dan lebih bermanfaat serta lebih sering dipakai yaitu sensor wide-angle 8 MP.

Jadi secara konfigurasi, kamera utamanya 13 MP wide angle-nya 8MP dan ada sensor untuk bokeh-bokehan atau Portrait yaitu di 2 MP.

kamera infinix s4

Untuk UI kamera-nya cukup sederhana dan sangat user friendly bahkan saya tak menemukan mode Pro atau Manual di sini.

Nah kamera utamanya itu sendiri sudah dibekali dengan AI yang tidak bisa di on atau off karena sudah auto. Jadi ketika kamu jepret maka hasil akhirnya selalu melewati proses AI terlebih dahulu. Meskipun tidak bisa mendeteksi scene-scene tertentu tapi hasilnya lumayan, dan memang secara saturasi warna akan ditingkatkan

Untuk hasil outdoor-nya, di daylight itu warna-warnanya cerah sekali, saturasinya tinggi, contrast-nya mantap, detail-nya juga oke. Hanya saja, untuk yang lebih suka foto dengan warna natural fitur ini jadi terasa berlebihan warnanya.

Nah untuk kamu yang suka dengan foto-foto pemandangan kamu bisa sekali memanfaatkan sensor wide-anglenya smartphone ini yang punya resolusi 8 MP dan sudut pandangnya 120 derajat. Ini adalah salah satu kelebihan kamera Infinix S4 yang saya suka.

Jadi kalau kamu foto gunung atau gedung tidak perlu sampai mundur-mundur demi mendapatkan frame secara utuh tinggal switch saja ke sensor wide-angle dan… Boom! Semuanya bisa masuk frame secara utuh!

Untuk hasil foto wide-anglenya sendiri, warnanya tentu tidak secerah kamera utamanya yang memakai AI. Kemudian, di mode wide-angle ini kamu tidak bisa memakai autofocus sehingga terkadang hasilnya itu ada semacam blur atau tidak focus. Tapi kalau diambil dengan pas hasilnya juga bisa lumayan bagus.

hasil foto bokeh dengan kamera infinix s4

Satu lagi kekurangan kamera Infinix S4 yang sangat krusial, yaitu masalah di distorsi lengkungan di sisi kanan-kiri foto wide-angle. Nah, hal ini memang sering ditemukan pada beberapa lensa wide-angle. Misalkan ketika foto-foto dengan memakai action-cam yang memakai lensa fish eye, kurang lebih hasilnya seperti itu. Sayang seribu sayang, software kamera-nya juga tidak ada fitur untuk membuat lengkungan tadi menjadi lebih lurus.

Untuk hasil foto-foto Portrait atau bokehnya masih sama seperti smartphone Infinix lainnya ya. Tidak 100% sempurna, masih suka salah dalam memberi blur dan juga memberikan fokusnya. Ya, masih bisa dimaklumi lah ya, karena harganya yang cukup murah.

Untuk foto-foto di outdoor, daylight, siang hari, rata-rata kamera smartphone jaman now mulai dari harga Rp 1.5 juta sudah bisa memberikan hasil yang bagus-bagus. Apalagi yang sudah pakai AI, seperti yang di Infinix S4 ini.

Tapi ketika dipakai untuk foto-foto di indoor dengan cahaya ruangan yang seadanya hasilnya biasa-biasa saja sih. Di sini saturasi warnanya sudah mulai meredup, detailnya juga sudah sangat menurun. Tapi setidaknya masih cukup Instagramable kalau masih bisa di-edit.

hasil foto indoor kamera infinix s4
Hasil foto indoor dengan kamera Infinix S4

Saat dipakai untuk foto-foto di lowlight detailnya lebih turun lagi, dan noise-nya mulai kemana-mana. Padahal dari bukaan lensa, kamera ini cukup oke di f/1.8. Tapi ya karena sensor kameranya kecil, dan kamera Infinix S4 ini juga tidak punya mode malam khusus, jadi tidak banyak membantu untuk foto-foto lowlight-nya.

Itu tadi soal kamera belakangnya, sekarang kamera depannya yang juga naik kelas karena dibekali resolusi yang super duper besar, yaitu 32MP.

Sebenarnya saya merasa kalau Infinix itu seperti ingin memposisikan S4 ini sebagai smartphone selfie tapi saya kok merasa, seperti kurang effort untuk itu karena ketika mencoba kamera depannya, fiturnya cuma ada Beautify yang standar, ada level 1-6, kemudian ada fitur AI-nya. Sudah begitu saja.

Tidak ada fitur-fitur selfie yang lebih expert lagi semisal fitur untuk mentiruskan pipi, memutihkan wajah, memperbesar mata, itu semua tidak ada di sini. Dan menurut saya, itu agak kentang sih. Toh, saya foto selfie, paling mentok untuk picture profile tidak dicetak juga.

Jadi saya merasa tidak terlalu butuh sih resolusi yang besar begini untuk kamera depan. Apalagi sekali jepret bisa menghabiskan storage sekitar 8MB. Jadi kalau tidak punya fitur khusus selfie ya agak mubazir ya?!

Untuk kamera videonya masih apa adanya. Tidak ada fitur Stabilization seperti EIS dan juga OIS. Jadi kalau merekam video dengan memakai tangan masih terasa efek gempa buminya. Untuk kualitas videonya masih tidak jauh berbeda dengan video Full HD dari kamera smartphone sekelasnya.

Kamera depan smartphone ini bisa merekam video dengan resolusi maksimal Full HD di 30 fps. Angle-nya lumayan luas. Cukup wide untuk ukuran kamera depan.

7. Daya tahan baterai

Untuk urusan baterai, Infinix sepertinya tidak pernah tanggung-tanggung! Termasuk di S4 ini. Tetap dibekali baterai dengan kapasitas besar di 4000 mAh.

Berapa lama baterai Infinix S4 bertahan?

Untuk hasilnya bahkan di luar ekspektasi saya. Saya bahkan bisa memakai smartphone ini sekitar 2 hari dengan screen on time mencapai 10 jam, Serius! 10 jam!

Smartphone ini saya pakai untuk hal-hal yang paling ringan semisal untuk komunikasi, chatting, sos-med, browsing, streaming. Lalu, aktifitas yang sifatnya medium, misal kamera foto, video. Bahkan untuk aktifitas berat sekalipun, termasuk di sini untuk bermain game-game online yang tentu saja akan menghabiskan battery life-nya dengan cepat.

Nah, awetnya battery life-nya Infinix S4 ini, tentu saja tak lepas dari beberapa factor mulai dari resolusi layarnya yang cuma HD+. Lalu dapur pacunya, yaitu Helio P22 yang sudah pakai fabrikasi 12 nm dan hemat daya tentunya. Dan jangan lupa soal fitur yang ada di XOS iniyaitu AI Smart Power Saving.

Meskipun RAM-nya 6GB, tapi tidak semata-mata semua aplikasi yang sudah dibuka itu akan dirunning semua sekaligus. Tidak. Jadi, kalau ada aplikasi yang dianggap useless oleh AI tadi akan langsung di-kill dari background, sehingga free RAM-nya bisa tetap besar dan battery life-nya tentu bisa lebih awet.

Satu-satunya kekurangan ada pada charger bawaannya yang tidak fast charging, masih standar di 10W atau 5V/2A. Untuk pengisian daya dari 10% sampai 100% butuh waktu sekitar 2.5 jam.

KESIMPULAN

Jadi kesimpulannya Infinix S4 ini lebih cocok untuk siapa ya? Kalau kamu mencari smartphone murah yang harganya di bawah Rp 2.5 juta tapi menuntut performa gaming yang tangguh dan punya fitur fast charging sebaiknya segera hapus smartphone ini dari daftar.

Infinix S4 ini lebih cocok untuk kamu yang gemar multitasking, yang gemar buka banyak aplikasi, karena RAM 6 GB di smartphone ini sangat smooth, tidak terasa ada lag sekalipun. Battery life-nya juga sangat awet.

Saya bisa pakai sekitar 2 harian, jadi saya lebih pede kalau membawa smartphone ini ke luar kota atau luar daerah yang mana jauh dari colokan dan malas menenteng powerbank tentunya.

Untuk hasil kamera sebenarnya biasa-biasa saja, tapi dengan adanya ultra wide-angle ini bisa menjadi pilihan yang menarik. Selain itu, kalau kamu mencari smartphone yang kamera depannya 32MP, maka Infinix S4 ini bisa dibilang paling murah di pasaran saat ini. Bagaimana menurut kamu? Tertarik?