Ingin upgrade PC ke Windows 11, tetapi mengalami pesan kesalahan “This PC can’t run Windows 11”? Jangan putus asa, hal ini biasanya disebabkan karena belum mengaktifkan dua pengaturan keamanan seperti Secure Boot dan TPM 2.0.
Saat ini, komputer modern dilengkapi dengan fitur bernama Secure Boot. Apakah Anda tahu tentang itu? Secure Boot adalah bagian dari Microsoft Windows 8 dan versi sistem operasi Microsoft Windows di atasnya.
Seperti yang kita ketahui, biasanya BIOS akan melakukan booting dari mana saja, sedangkan Secure Boot yang bekerja di atas UEFI digunakan untuk memastikan bahwa sistem operasi Windows tetap aman dari Malware.
Dengan adanya Secure Boot akan memastikan perangkat melakukan booting hanya menggunakan perangkat lunak yang dipercaya oleh OEM (Original Equipment Manufacturer).
Apa itu Secure Boot?
Secure Boot adalah fitur dari Unified Extensible Firmware Interface (UEFI) terbaru yang menawarkan lapisan perlindungan lain terhadap potensi infeksi malware. Fitur ini dapat mendeteksi ketika boot loader atau file sistem operasi utama sedang dirusak oleh malware dan secara aktif memblokirnya sebelum mereka dapat menginfeksi sistem. Baik TPM dan Secure Boot menawarkan cara unik untuk memperkuat perlindungan Windows 11.
Hanya software atau firmware yang ditandatangani dengan kunci resmi yang diizinkan untuk dijalankan setelah Secure Boot diaktifkan dan dikonfigurasi. Sebaliknya, perangkat lunak yang ditandatangani menggunakan kunci terlarang, tidak diizinkan untuk dijalankan. Hal ini melindungi sistem dari serangan jahat, rootkit, dan peningkatan perangkat lunak ilegal yang mungkin terjadi sebelum OS diluncurkan.
Bagaimana Cara Kerja Secure Boot?
Setelah Anda menyalakan perangkat PC, PC akan memulai proses eksekusi kode yang mengkonfigurasi prosesor, memori, dan periferal perangkat keras untuk melakukan persiapan agar sistem operasi dapat melakukan booting.
Selama persiapan, Secure Boot memeriksa signature kode firmware yang ada pada periferal perangkat keras seperti perangkat penyimpanan.
Selama proses booting, Secure Boot akan memeriksa tanda tangan yang tertanam di dalam modul fireware. Jika signature tersebut cocok dengan database signature yang ada di Secure Boot, maka nodul tersebut diperbolehkan untuk dieksekusi.
Dapat dikatakan bahwa Secure Boot bekerja seperti gerbang keamanan. Kode dengan kredensial yang valid dapat melewati gerbang keamanan dan mengeksekusi. Tentunya, kode dengan kredensial yang tidak baik atau tidak ada kredensial akan ditolak.
Jadi, tanpa basa-basi lagi, berikut cara mengaktifkan secure boot pada laptop Windows 10 :
Cara Mengaktifkan Secure Boot di BIOS
Jika ingin meningkatkan keamanan PC atau ingin menginstall Windows 11, sangat direkomendasi untuk mengaktifkan secure boot yang terdapat di UEFI. BIOS dan perangkat lunak yang akhirnya dijalankan menciptakan hubungan kepercayaan melalui Secure Boot seperti bootloader, OS, atau driver dan utilitas UEFI.
Untuk memvalidasi tanda tangan digital setiap firmware dan perangkat lunak sebelum dieksekusi, metode Boot Aman menggunakan pasangan kunci publik/pribadi. Simak langkah-langkah mengaktifkan Secure boot di laptop berikut ini.
- Restart laptop HP lalu tekan tombol F2 atau F10 untuk pergi ke Pengaturan BIOS.
- Pergi ke Boot Options, Pilih Secure Boot menggunakan tombol, dan tekan enter.
- Pilih Enabled lalu tekan enter.
- Terakhir, Secure Boot diaktifkan.
- Tekan F10 dan pilih Yes Untuk menyimpan perubahan.
Cara Disable Secure Boot
Namun, terkadang muncul kesalahan konfigurasi perangkat keras, sehingga perlu menonaktifkan secure boot pada Windows 10. Simak cara disable secure boot di bawah ini:
Menonaktifkan Secure Boot Melalui Pengaturan Windows
Dalam postingan ini, kami akan membagikan cara menonaktifkan secure boot pada laptop di Windows 10 melalui pengaturan Windows.
- Tekan Windows + I untuk membuka menu Settings lalu pilih Update & Security.
- Pilih Recovery opsi di sisi kiri dan pilih Restart now.
- Pilih Troubleshoot dan setelah itu pilih Advanced options.
- Berikutnya pilih UEFI Firmware Settings dan tekan enter lalu pilih Restart.
- Pada boot startup pilih F10 untuk masuk BIOS Setup.
- Pergi ke system Configuration Tab dan pilih Boot Options menggunakan tombol panah dan tekan Enter.
- Setelah itu pilih Secure Boot kemudian pilih Disable dan tekan Enter.
Sekarang Secure Boot telah di nonaktifkan dan selanjutnya tekan F10 untuk menyimpan perubahan.
Disable Secure Boot Melalui BIOS
Ada juga cara alternatif untuk menonaktifkan Secure boot pada laptop dari BIOS:
- Pertama matikan PC atau Laptop anda lalu hidupkan lagi setelah itu tekan tombol F10 atau F2 pada keyboard agar dapat masuk ke BIOS.
- Setelah itu arahkan ke tab system Configuration kemudian pilih Boot Options menggunakan tombol panah dan tekan enter.
- Langkah berikutnya pilih Secure Boot dan enter. Kemudian pilih Disable lalu tekan Enter.
- Terakhir, Tekan F10 untuk menyimpan dan keluar dari BIOS.
Setelah menonaktifkan secure boot dan memperbarui perangkat lunak dan perangkat keras lain, tidak mungkin untuk mengaktifkan kembali Secure Boot tanpa mengembalikan PC ke status pabrik. Bahkan, berhati-hatilah saat menyesuaikan pengaturan BIOS.
Menu BIOS ditujukan untuk pengguna berpengalaman, dan dapat menyesuaikan pengaturan yang dapat membuat PC tidak dapat memulai dengan benar. Pastikan untuk mengikuti petunjuk pembuatnya dengan tepat.
Jika ingin mengaktifkan kembali opsi boot aman pada PC, ikuti langkah-langkah yang sama seperti yang dinyatakan di atas dan ubah Secure Boot dari Disable ke Enable di pengaturan BIOS.
Demikianlah cara mengaktifkan dan disable Secure Boot laptop Windows 10. Jika ingin upgrade ke Windows 11, anda juga perlu mengaktifkan TMP 2.0 seperti yang sudah Sukakepo.com jelaskan sebelumnya.